Senin, 12 Oktober 2020

KEBERADAAN KIYAI SANTRI DAN SYEIH JUMADIL KUBRO

MAKAM SYEKH JUMADIL KUBRO berdampingan dengan makam kiyai santri dI desa Gebangarum kec. Bonang kab. Demak 

Dari serangkaian nama para tokoh perintis yang menyebarkan Islam di Nusantara, nama Syeik Jumadil Kubra adalah salah satu sosok terpenting. Sebagian besar pendapat menyakini, bahwa beliaulah bapak para wali di Nusantara dan Asia Tenggara. Tapi sampai sekarang, masih terjadi perselisihan di antara para sejarawan tentang kisah hidup beliau. Bahkan identitas aslinya pun masih simpang siur. Uniknya, nama beliau hidup dalam tuturan masyarakat, dan terlacak pula dalam dokumen-dokumen kuno nusantara, seperti babat tanah jawi dan ditulis oleh para peneliti asing. 
Salah satu masalahnya, belum ada satu bukti arkelogis yang cukup otentik untuk menyibak kabut identitas sosok yang bernama Syeik Jumadil Kubra, seperti makam atau prasasti. Alih-alih, makam beliau bertebaran cukup banyak di pulau Jawa, bahkan sampai di Sulawesi. Semua makam-makam ini oleh penduduk setempat diyakini sebagai makam Syeik Jumadil Kubro, dan masih tetap di ziarahi hingga hari ini. Di Kabupaten Demak, ada sebuah makam tua yang terletak di Kecamatan Bonang tepatnya di Desa Gebangarum. di Semarang, makam yang terletak di antara Tambak dan Terboyo, diyakini penduduk sebagai makam Syeik Jumadil Kubra. 
Demikian juga di Desa Turgu, di lereng Gunung Merapi, terdapat juga makam yang diyakini sebagai makam Syeik Jumadil Kubra. Dan yang paling terkenal, dan dianggap cukup otentik, adalah makam di daerah Mojokerto, Jawa Timur. Terakhir, sebagian masyarakat juga meyakini makam Syeik Jumadil Kubra ada di Tosora Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Tapi sayangnya, diantara sekian banyak makam tersebut di atas, tidak ada satupun bukti ataupun informasi arkeologis yang cukup akurat yang bisa dijadikan rujukan untuk melacak jejak dakwah Syeik Jumadil Kubro. Inilah salah satu hal yang buat identitas beliau tetap samar. makam syeh jumadil kubro di Desa Gebangarum Kecamatan Bonang berdampingan dengan makam Kiyai Santri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar